Konsep Diri Orang Tua yang Memiliki Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Bina Upaya Kesejahteraan Para Cacat Banda Aceh

Authors

  • Syaiful Indra Bimbingan dan Konseling Islam, UIN Ar-Raniry, Indonesia
  • Yuni Harmuna Bimbingan dan Konseling Islam, UIN Ar-Raniry, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.57081/iic.v1i1.23

Keywords:

Konsep Diri,, Orang Tua, Anak Tunagrahita

Abstract

Konsep diri bukan hanya penilaian tentang tubuh dan keadaan psikisnya sendiri, Namun,  Keadaan anak, orang tua, lingkungan dapat membentuk konsep diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri, kondisi psikologis, dan penerimaan orang tua yang memiliki anak tunagrahita di SLB-BUKESRA Banda Aceh, selanjutnya melihat peran orang tua yang memiliki anak tunagrahita di SLB-BUKESRA Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan (field reseacrh). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara. Informan sebanyak 7 orang tua menggunakan teknik purposive sampling, teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri orang tua yang memiliki anak tunagrahita di SLB-BUKESRA pada awalnya mengarah kepada konsep diri negatif karena merasa malu dan minder memiliki anak tunagrahita, tetapi dengan berjalannya waktu konsep diri orang tua berangsur mengarah konsep diri positif karena menganggap anak adalah titipan dari Tuhan yang harus dirawat dengan penuh kasih sayang. Kondisi psikologis pada awalnya merasa sedih dan menyalahkan dirinya karena anaknya cacat, dan perasaan malu terhadap lingkungan sekitar, tetapi dengan berjalannya waktu orang tua bisa menerima. Penerimaan orang tua tetap berusaha untuk benar-benar menerima ketetapan dari Tuhan, dan berupaya menyekolahkan ditempat yang nyaman. Peran orang tua terwujud dengan baik karena adanya penerimaan diri dengan baik terhadap kondisi anak. Kesimpulan bahwa orang tua yang belum dapat menerima dirinya karena kondisi anaknya, agar dapat mengubah konsep diri negatif terhadap dirinya, menjadi konsep diri positif dengan

References

Agustiani, H. (2006). Psikologi Perkembangan, Bandung: Pt Refika Aditama.

Asnawari, (2016). Permasalahan Psikososial Keluarga Dengan Anak Tunagrahita di SLBN 02 Jakarta Selatan, Skripsi Tidak Diterbitkan. Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi.

Calhoun, J. F., & Acocella, J. R. (1995). Psikologi tentang penyesuaian dan hubungan kemanusiaan. Semarang: IKIP Semarang.

Efendi, A. M. (2013). Hubungan Antara Konsep Diri dan Pola Asuh Orang Tua Dengan Konformitas Santri. Jurnal Penelitian Humaniora, 14(1), 1-8.

Emirfan TM, (2013). Panduan Lengkap Orang Tua Dan Guru Untuk Anak Dengan Diskalkulia, Cet. 2, Jogjakrta: Javalitera.

Fathoni, A. (2006). Metode Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi, Cet. Ke 1, Jakarta: Rineka Cipta.

Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Peneltian Kualitatif: Untuk Ilmu-ilmu sosial, Jakarta: Selemba Humanika.

Hutangalung, I. (2007). Pengembangan Kepribadian Tinjauan Praktis Menuju Pribadi Positif, Jakarta: PT Indeks.

Ismail, A. U. (2002). Al-Qur’an Dan Kesejahteraan Sosial, sebuah rintisan membangun paradigma sosial islam yang berkeadilan dan berkesejahteraan, Tanggerang: Lentera Hati.

John W. Santrock, (20070. Perkembangan Anak, Jakarta: Erlangga.

Marimbun, M. (2021). The Contribution of Academic Self-Concept to Students' Reading Interest. Biblio Couns: Jurnal Kajian Konseling dan Pendidikan, 4(3), 175-182.

Marimbuni, M., Syahniar, S., & Ahmad, R. (2017). Kontribusi Konsep Diri dan Kematangan Emosi Terhadap Penyesuaian Diri Siswa dan Implikasinya dalam Bimbingan dan Konseling. INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling, 6(2), 165-175.

Martasuta, M. U., & Hendriawan, D. (2012). Upaya Orang Tua dalam Memberikan Layanan Pendidikan bagi Anak Tunagrahita. JASSI ANAKKU, 12(1), 32-37.

Meinarno, E. A., & Sarwono, S. W. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Nirwana, N. (2019). Konsep Diri, Pola Asuh Orang Tua Demokratis Dan Kepercayaan Diri Siswa. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 2(2).

Prawira, P. A. (2013). Psikologi kepribadian dengan perspektif baru. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Pucangan, K. Y. J., Suarni, N. K., & Arini, N. W. (2017). Hubungan antara konsep diri dan pola asuh orang tua terhadap hasil belajar SD kelas II. MIMBAR PGSD Undiksha, 5(2).

Saragi, M. P. D., Iswari, M., & Mudjiran, M. (2016). Kontribusi konsep diri dan dukungan orangtua terhadap motivasi belajar siswa dan implikasinya dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Jurnal Koselor: Jurnal Profesi Konseling, 5(1), 1-14.

Tiel, J. M. V. (2007). Anakku Terlambat Bicara, Jakarta: Prenada Media Group.

Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

Wahib, A. (2019). Konsep Orang Tua Dalam Membangun Kepribadian Anak. Jurnal Paradigma. 2(1).

Downloads

Submitted

2022-07-15

Published

2022-07-26

How to Cite

Indra, S., & Harmuna , Y. . (2022). Konsep Diri Orang Tua yang Memiliki Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Bina Upaya Kesejahteraan Para Cacat Banda Aceh. Implementation of Islamic Counseling, 1(1), 12–21. https://doi.org/10.57081/iic.v1i1.23

Issue

Section

Articles